Udah lama banget ga posting. At last I found the right time, the right place, the right ..apa yah.
Anyway, gw udh hampir, HAMPIR menyelesaikan yang namanya IBDP (International Baccalaureate Diploma Program), satu-satunya kurikulum internasional yang bikin bete seluruh warga bumi, yang mewajibkan kita menyelesaikannya dengan total point minimal 24, plus TOK, CAS, EE harus buat (ceritanya harus lulus skripsi gitu, kata kerennya Extended Essay, 2000 kata, wajib). (Kalo masih belum paham apa itu IBDP, tanya Mbah Google ya... Makasih ;3)
Terus terus terus, ujian yang paling seru menurut gw adalah ujian BI. Napa? Karena ujian Paper 1 nya harus mengomentari (dan nganalisa) cerpen atau puisi. Karena gw HL (Higher Level) di BI, jadi gw lebih milih yang puisi, hitung2 karena puisinya pendek banget, dan termasuk pasti lebih mudah nganalisanya. Toh jadinya sama2 panjang essaynya mesikpun gw ambil cerpen.
Singkat cerita, gw ga mau membaca cerpennya. Menurut gw 5 minutes buat baca cerpen itu kurang. Akhirnya gw langsung ke halaman paling belakang Paper 1, dan ku lihat sebuah puisi dengan hanya 11-18 an larik. Dan... gw lupa judulnya apa... (maafkan saya..). Pertanyaannya adalah, apa yang harus dianalisis dengan hanya 15 larik?
Judulnya Kota Angin. Emang sih, "kota angin" bisa menjadi apa aja. Mulai dari Angin Mamiri, sampai pengertian kota angin dengan menggunakan bahasa figuratif. Dari awal sampe akhir, gw blom menemukan amanat dari puisi itu. Karena waktunya 2 jam, gw gatau amanatnya apa. Padahal, gw udah bolak-balik membaca puisi itu sampe bosen.
Tak lama kemudian..jeng jengg..
Akhirnya gw menemukan amanatnya!
Setelah perjalan yang panjang, menganalisis dari yang pertama, UNSUR FISIK: Tipografi, diksi, imaji, kata kongkret, bahasa figuratif (majas), dan versifikasi (bunyi)...
Juga menganalisis, UNSUR BATIN: Tema (yang akhirnya gw tambahin di akhir), Rasa (feeling), Nada, dan amanat yang belum kelar-kelar..
Akhirnya gw menemukan, kalo amanatnya itu kejujuran. Temanya tentang kejujuran.
NB: Semua yang ada di kalimat atas adalah ASUMSI saya. Sekian dan terima kasih.
Napa kok tiba2 jadi kejujuran, padahal puisinya "Kota Angin"?
Karena, si penulis menulis tentang kerikil yang terkikis angin, menjadi gumpalan pasir yang bisa membuat air mata mengalir (di bait pertama). Ia juga menulis lagi, (lupa apa lariknya, jadi maaf), "di kotamu, angin memangkas semua pepohonan, ia runcing, dan tajam." yang seakan-akan itu sangat bisa membunuh. Dia juga mengatakan sebuah kata: "kejelasan" pada bait ke 3.
Bagaimana dengan kejujuran?
Kejujuran ... lupa matiin Bold.
Kejujuran menurutku adalah sesuatu yang bisa membuat air mata mengalir, sesuatu yang tajam yang bisa menusuk hati. Memang, kejujuran bukanlah sesuatu yang spesial. Namun, dengan adanya kejujuran, semua bisa terbuka. Segala sesuatu yang tertutup dapat terlihat.
Amanat dari post ini, kalo ada masalah sama saya, ngomong aja gan! Haha
....Saatnya gw belajar computer science. Wish me luck <3
No comments:
Post a Comment